Technology

Pages

Senin, November 25, 2013

Catatan Akhir Sekolah; Sebagai guru PPL

Entah harus bersyukur atau bersedih. Toh, mengajar anak-anak SMA dengan kondisi real di sekolah ternyata menyenangkan. Iya kan? Ini buat yang PKM (baca: PPL). Mengajar mereka yang menjadi beban dan tanggungan kita para calon guru memang menyenangkan.

Es-em-a 72 Jakarta menjadi potongan kisah yang tak terlupa. Meski awalnya malas-malasan karena harus dibarengi dengan jadwal kuliah yang masih (agak) padat, pada akhirnya ada rasa yang tertinggal juga. Apalagi ketika terkenang sebuah kelas yang begitu ramah dan menyambutku dengan baik. Menghormatiku sebagai seorang guru yang meski masih banyak kurangnya tapi mereka memberikan penghargaan yang luar biasa, XI.IPA.1.

Hari ini ujian PKM. Tapi, beruntung hari ini bukan hari terakhir di sekolah. Kenyataan bahwa salah satu guru bahasa Inggris di SMA ini harus meninggalkan kewajibannya mengajar karena sang suami yang sedang sakit membuatku kami harus "angkat kaki" dari sekolah ini tepat sebelum UAS. Okeh, itu kabar baik. Karena masih ada waktu buat kami (Sigit, Shintia, dan Yesy) menorehkan beberapa kisah lagi.

SMA 72 Jakarta, dengan sambutan luar biasa dari para gurunya membuat kami enggan untuk bersegera "kabur" dari sini. Terlepas dari pikiran bahwa kita menjadi "ban serep" beberapa guru tapi ketika kita menjalaninya dengan senang hati hal yang terlihat berat jadi tak terasa.

Hari ini ujian PKM. Hari ini bukan perpisahan. Meski waktu untuk itu tentu semakin mendekat.

Hari ini ujian PKM. Hari ini aku menyadari bahwa mengajar dengan cinta jauh lebih menyenangkan dibanding mengajar karen profesi, yang berujung pada tujuan finansial. Terngiang nasihat seorang kawan tadi pagi saat dia memberikan kultum selepas shalat shubuh, "Mengajarlah dengan keikhlasan untuk Allah. Memberika yang terbaik kepada murid-murid kita karena kita mengharapkan perbaikan dari mereka. Memberikan contoh. Dan memberikan sentuhan cinta di setiap kata yang terlontar dari lisan-lisan kita. Yakinlah, menanam ilmu akan menghasilkan ilmu yang jauh lebih besar."


"Pengalaman adalah guru terbaik. Dan guru terbaik lahir dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ)"