Technology

Pages

Minggu, Agustus 10, 2014

Kecanduan Organisasi

Allright, jika ditanya siapa yang 'menjerumuskan' saya sehingga saya adiksi (kecanduan) organisasi maka jawabannya adalah kakak saya sendiri, Mufid Mas'udi. Dia dengan 'tega' mempengaruhi saya untuk aktif di organisasi dan akhirnya membuat saya tak bisa hidup tanpa berorganisasi.


Awalnya, Ketika saya masih Sekolah Dasar saya hanya mengikuti kegiatan pramuka. Waktu itu kakak saya masih duduk di bangku SMP. Kakak saya suatu hari mulai melancarkan rayuannya. "Besok kalau udah SMP ikut aja Saka Bhayangkara kayak Mas Mufid. Kamu bakal kenal banyak teman dari sekolah-sekolah lain." ucapnya waktu itu. Ya, kakak saya dan beberapa temannya memang tergabung di salah organisasi tinglat kecamatan di tempat saya itu, Saka Bhayangkara--kegiatan yang masih merupakan kegiatan sekelas pramuka yang langsung dibina oleh Polisi Sektor. Oke, saya akan ikut Saka Bhayangkara, ucapku dalam hati.


Belum juga terpenuhi mimpi saya untuk ikut kegiatan tersebut karena saya masih kelas 5 SD, Mas Mufid menularkan (lagi) 'doktrinnya' kepada saya. Kakak saya waktu itu sangat aktif di sebuah organisasi tingkat sekolah sebagai ketuanya, yaitu Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM)--OSIS kalau di sekolah negeri. Karena sayapun akhirnya melihat banyak sekali manfaat yang didapatkan kakak saya, saya tertarik juga.


Duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama di tahun pertama, saya dan beberapa teman terdaftar di Saka Bhayangkara Polsek Sukoharjo. Dengan bergabungnya saya di saka tersebut saya benar-benar mengenal banyak sekali teman dari SMP-SMP yang tersebar di Kecamatn Sukoharjo. Saya seringkali jalan-jalan mewakili sekolah untuk ikut dalam berbagai lomba di bidang kepramukaan.


Di tahun kedua, saya akhirnya bisa menggantikan posisi kakak saya di IRM. Lagi-lagi, banyak sekali saya mendapatkan keuntungan dengan ikut organisasi ini. Tidak hanya kenal dengan orang-orang luar biasa di tingkat kecamatan saja, tapi sudah ke tingkat kebupaten, Bukan bermaksdu untuk membanggakan diri saya sendiri tapi inilah profitnya kita ikut organisasi. Banyak kenalan, banyak channel, dan yang kurasakan banyak sekali bantuan yang saya dapatkan akhirnya. Subhanallah banget.


Oya, 'doktrin' kakak saya tidak berhenti sampai di situ. Ketika saya sedang duduk di bangku SMP tentu saja kakak saya duduk di bangku SMA. Seringkali kakak saya menceritakan kehidupan masa SMA yang ternyata (lagi, lagi, dan lagi-lagi) diceritakannya tentang organisasi.


Saat tiba saya duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) saya pun akhirnya terjun di 'beberapa' organisasi. Pramuka masih jadi organisasi yang utama. English Club (EC), Mading, Rohis, Paskibraka, Pramuka, dan OSIS. Waw, saat ini saya pun akhirnya sadar kenapa dulu orang tua saya melarang untuk ikut organisasi. Gila! banyak sekali ya? Kenapa dulu tidak memprioritaskan saja ke satu atau dua oragnisasi saja. Tapi, sekarang saya pun juga menyadari bahwa dengan ikutnya saya di organisasi saya BENAR-BENAR TIDAK RUGI. Ada banyak jejak kaki yang saya buat di SMA saya yang BERGUNA BANGET di kehidupan saya selanjutnya. Pokoknya, nggak mungkin saya dapatkan di ladang lain. Hem, terima kasih saja buat kakakku yang telah 'menjerumusakan' ke tempat yang benar-benar saya rasakan keuntungannya.

***

2002 (saya lupa tepatnya--masa SMP)

Saya mendapatkan sebuah bantuan dari teman saya ketika saya tersesat di sebuah tempat yang ternyata dekat sekali dengan tempat teman saya itu. Benar-benar beruntung saya waktu itu. Kejadiannya benar-benar tak bisa diceritkan tapi yakin pasti teman-teman semua yang pernah ikut organisasi pernah merasakannya.



Kurun waktu 2005-2008 (masa SMA)

Begitulah ketika kita punya banyak kenalan, saat tersesat kita bisamendapatkan tempat tinggal dengan gratis dan sebagainya. Seringkali ketika saya mendapatkan musibah seperti itu tinggal sms dan jemputan pun datang. Masih banyak lagi yang sebenarnya bisa saya ceritakan tapi mungkin lain kali. Ruang ini terlalu terbatas. Capek juga baca note banyak-banyak.


2008-2010 (saat di Pare dan di Batam)

Di Pare, saya menjumpai seorang kawan lama yang dulu pernah saya kenal. Juga lewat media organisasi.

Di batam, mencari kerjaan tentu saja bisa lebih mudah jika banyak kenalan. Ternyata, di Batam pun saya menemukan saudara dari teman saya yang saya kenal di Pare. Wah-wah ternyata sambung-menyambung ya?


2010 (Setelah pengumuman UMB)

UMB mengantarkan saya ke UIN Jakarta. Ya, saat saya hendak daftar ulang, saya tentu butuh tempat untuk menginap dan saya teringat seorang kawan yang kuliah di UIN. SMS, dibalas, dan dapat tempat tinggal gratis.


2010 (Beberapa kali berniat mencari kerja)

Segalanya butuh proses. Proses saya untuk bisa berbicara di depan khalayak umum tentu saya terlatih dari saat awal sayA ikut organisasi. Berniat melamar pekerjaan sebagai pengajar bimbel tentu saja ada Microteaching. Wah, kalau dulu saya tidak ikut organisasi apa jadinya saya untuk sekedar menghadapi Microteaching.


Wah-wah, nggak bakal ada habisnya ketika kita harus cerita keuntungan ikut organisasi. Bakal jadi list yang panjang bahkan bisa jadi berbuku-buku. Tetap semangat untuk YANG ikut organisasi ya! Ingat, LELAH ITU PASTI TAPI SEMANGAT ADALAH PILIHAN.

0 komentar: