Technology

Pages

Minggu, September 19, 2010

Demokrasi Masih Belajar

Sungguh membanggakan prestasi yang telah didapat Sutradara Muda asal Indonesia, Adhyiatmika karena berhasil menjadi salah satu pemenang dalam "Democracy Video Challenge" yang diselenggarakan oleh Deplu Amerika dan diikuti lebih 700 video dari 89 negara.

Adhyiatmika beserta lima orang pemenang lainnya dari Spanyol, Iran, Kolombia, Nepal, dan Ethiopia akan mempresentasikan di Washington DC, New York, dan Los Angeles. Para pemenang itupun akan mengunjungi lokasi pembuatan film/TV, dan akan bertemu dengan sutradara, teknisi film, agen pencari bakat profesional, dan ahli media baru dalam kunjungannya di New York dan Hollywood.

Video para pemenang juga berkesempatan untuk ditayangkan di Motion Picture Association of America (MPAA), Assosiasi Amerika yang bertujuan untuk memajukan kepentingan sturdio film dan juga menetapan sistem penilaian film, kata Zwartjes.

Adhyatmika pada konferensi pers di Kedubes AS pada Jumat mengatakan dia terinspirasi untuk membuat film tersebut karena demokrasi bukanlah objek, namun suatu proses dan proses itu baru dirasakan beberapa tahun

belakangan ini walaupun usia negara kita sudah lebih dari setengah abad.

Menurut dia, demokrasi di Indonesia belumlah sempurna dan masih perlu banyak belajar.

“Saya ingin menunjukkan citra positif Indonesia disamping stigma negatif dari dunia barat tentang negara kita. Saya Ingin menunjukkan kalau Indonesia juga mempunyai karya seni yang diakui di dunia internasional,” kata dia.

Film buah karya Adhyatmika dengan durasi dua menit sepuluh detik tersebut menceritakan suatu lingkungan kelasa yang dihuni orang dari latar belakang yang berbeda. Tapi Dalam ruangan kelas tersebut dihuni orang dari berbagai profesi. Anggota Dewan, petani, penegak hukum, activis, media, insinyur, dokter, pengusaha, artis, dan siswa SD.

Permulaan film menceritakan seorang guru yang menanyakan apa arti demokrasi, setelah itu ditunjukan lah sikap semua orang yang berada di kelas tersebut yang menunjukan sikap dari tiap-tiap profesi menanggapi pertanyaan gurunya.

Saat seorang petani akan menjawab maka penegak hukum sudah membungkamnya. Kemudian saat anggota dewan akan menjawab, mereka sudah duluan ditutup mulutnya dengan uang oleh pengusaha. Celebrity hanya cuek-cuek saja menyikapi pertanyaan gurunya. Insinyur sibuk mencari pekerjaan, dan dokter hanya diam, serta aktivis hanya sibuk berfikir sendirian.

Setelah melihat sikap dari masing-masing orang dengan latar belakang profesi yang berbeda menanggapi arti demokrasi. Kemudian majulah siswa bertubuh tinggi besar dengan mengenakan seragam Sekolah Dasar (SD) untuk menjawab pertanyaan gurunya di papan tulis. Siswa SD tersebut ternyata kebingungan mengisi arti demokrasi tersebut dan tidak menjawabnya. Jawaban arti demokrasi menurut film tersebut “Demokrasi adalah masih belajar”.

2 komentar:

4gp mengatakan...

http://www.youtube.com/watch?v=uGIVYm-v3kM

Iqbal Kharisyie mengatakan...

oteote...